Judul Komunikasi yang Efektif Seperti Kristus   

Ukuran 14,8 x 21 cm [A5], Halaman 112

Terbit Maret 2023

Penulis Ester Agustini Tandana

Komunikasi sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Ini adalah tindakan sehari-hari yang paling umum dan dasar dari semua kontak manusia. Ini adalah fenomena manusia yang sangat rumit yang meliputi semua bagian dari siapa kita dan apa yang kita lakukan. Tuhan memberi kita kemampuan untuk berkomunikasi sehingga kita dapat membentuk hubungan dengan orang lain dan menciptakan budaya. Mempelajari dan berteori tentang komunikasi akan memungkinkan kita untuk memperoleh “wawasan yang berguna” yang akan membantu kita menjadi komunikator yang sangat baik dari segala sesuatu yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita. Alkitab memberi tahu kita kisah sejarah besar tentang alam semesta, yang membantu kita memahami bagaimana Allah menciptakan dunia dan penghuninya.

Buku ini berpendapat bahwa motif atau tema penciptaan-kejatuhan-penebusan, yang merupakan versi yang sangat skematis dari kisah besar Alkitab, dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk membantu kita memahami dan mengajarkan komunikasi dari kerangka berpikir Kristen yang terintegrasi. Seruan yang keras adalah untuk merebut kembali komunikasi sehingga dapat digunakan untuk membimbing apa yang benar, mulia, adil, suci, manis, dan mengagumkan (Fil. 4:8). Dalam hal komunikasi, integrasi agama dan pembelajaran harus mencakup apa yang kita ajarkan (konten), bagaimana kita mengajarkan subjek itu (pedagogi), dan bagaimana apa yang kita ajarkan memengaruhi cara kita berpikir, percaya, dan hidup (karakter kita).

Mempraktikkan komunikasi dengan baik sangat penting karena itu membina tiga jenis hubungan utama manusia: hubungan kita dengan Tuhan, dengan orang lain (“tetangga” alkitabiah kita), dan dengan diri kita sendiri. Seperti yang kami tunjukkan di seluruh bab ini, menguasai komunikasi interpersonal adalah tentang memelihara ketiga hubungan itu secara bersamaan melalui media yang tepat. Akhirnya, buku ini menunjukkan bahwa kualitas hubungan manusia bergantung pada kombinasi iman (yang kita percayai dan ikuti), keterampilan (bagaimana kita berinteraksi dengan Tuhan, orang lain, dan diri kita sendiri), dan kebajikan (kualitas karakter kita — atau kebiasaan hati kita).