Judul Arus Postmodernisme di Tengah Pendidikan Kristen

Ukuran 14,8 x 21 cm [A5], Halaman 121

Terbit Agustus 2023

Penulis Yusak Tanasyah

Pendidikan Kristen di perguruan tinggi adalah suatu pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Kristen ke dalam kurikulum dan kegiatan perkuliahan. Pendidikan Kristen bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa untuk melayani Tuhan dan masyarakat dengan mengembangkan karakter dan sikap yang sesuai dengan ajaran Kristen.    Di perguruan tinggi yang berbasis Kristen, pendidikan Kristen biasanya menjadi bagian integral dari kurikulum, dengan mata pelajaran seperti Teologi, Etika Kristen, Filsafat Kristen, dan Sejarah Gereja yang diajarkan secara teratur. Selain itu, kegiatan keagamaan seperti ibadah rutin, persekutuan mahasiswa Kristen, dan pelayanan masyarakat sering diadakan untuk membantu mahasiswa memperdalam pemahaman mereka tentang iman Kristen dan untuk memperkuat keterlibatan mereka dalam komunitas Kristiani.   Namun demikian, penting untuk dicatat bahwa di banyak perguruan tinggi non-Kristen, mahasiswa Kristen masih dapat menemukan kesempatan untuk mempelajari dan menerapkan nilai-nilai Kristen dalam pendidikan mereka melalui klub dan organisasi keagamaan, program studi terkait agama, dan kursus elektif yang relevan.    Postmodernisme adalah suatu pandangan dunia yang menolak pandangan bahwa ada satu narasi universal atau kebenaran absolut. Postmodernisme cenderung mengkritisi otoritas dan pemikiran terbuka terhadap sudut pandang alternatif.                          

Dalam konteks pendidikan Kristen, arus postmodernisme dapat mempengaruhi cara pandang dan praktik pendidikan Kristen. Beberapa implikasi postmodernisme dalam pendidikan Kristen antara lain: Penolakan terhadap ide bahwa ajaran Kristen adalah kebenaran absolut dan narasi tunggal yang harus diterima secara uncritical. Postmodernisme menekankan pentingnya menerima dan mempertimbangkan sudut pandang alternatif dan memahami berbagai konteks yang dapat mempengaruhi pemahaman kita terhadap ajaran Kristen.  Mendorong inklusivitas dan keragaman dalam pendidikan Kristen. Postmodernisme menekankan pentingnya menghargai berbagai sudut pandang dan pengalaman hidup yang berbeda-beda, termasuk pengalaman hidup orang lain yang tidak seagama dengan kita.                 Menekankan pada keterampilan kritis dan refleksi. Postmodernisme menekankan pentingnya mempertanyakan otoritas, mempertimbangkan sudut pandang alternatif, dan mempertimbangkan konteks dalam membuat interpretasi dan membuat makna. Hal ini mendorong pengembangan keterampilan kritis dan refleksi dalam pendidikan Kristen.